Sabtu, 04 Januari 2014

Takakura: Mengubah Sampah jadi Berkah

Filled under:

Proses Pengolahan Sampah menjadi Kompos di Kebun Karinda, Lebak Bulus, Jakarta Selatan sebagai solusi mengurangi jumlah sampah di perkotaan.
Amat memprihatinkan, lingkungan tempat tinggal saat ini menghadapi masalah sampah yang tak kunjung selesai. Tumpukan sampah yang tidak sedap dipandang mata ditambah aroma yang tidak sedap, merusak kesehatan dan merusak kelestarian lingkungan. Ironisnya berton-ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang di kabupaten Karawang setiap harinya, lebih dari 50% adalah sampah rumah tangga, oleh karenanya demi menurunkan jumlah sampah rumah tangga tersebut solusi terbaiknya dengan membuat mengolah sampah menjadi kompos seperti yang dilakukan oleh warga Perum Bumi Karang Indah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan merubah sampah menjadi berkah.

Kami forkadasC+ sengaja datang ke lokasi Kebun Karinda (kebun Karang Indah) untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan sampah yang benar hingga menjadi kompos yang berkualitas baik. Kebun Karinda sudah terkenal sebagai tempat studi banding tingkat internasional bahkan banyak turis- turis asing belajar pengolahan sampah di Kebun Karinda. Salah satu yang menarik dari pengolahan sampahnya adalah prosesnya memakai keranjang pakaian atau disebut juga dengan keranjang takakura.

Ditemui oleh forkadasC+ pemilik sekaligus pengelola Kebun Karinda ibu Djamalludin mengungkapkan, “kita semua adalah produsen sampah, oleh karena itu sudah saatnya kita peduli dan aktif. Peran serta kita tidak hanya membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah tetapi membantu kita untuk hidup lebih sehat serta memberikan hasil berupa kompos yang dapat digunakan untuk menghijaukan lingkungan atau dapat dijual hingga menghasilkan uang.

Ibu Djamalludin juga menambahkan, proses pengomposan yang baik dan benar adalah melalui proses fermentasi, bukan pembusukan. Sehingga tidak akan tercium bau busuk dan tidak diganggu oleh lalat. Gagasan tersebut terwujudkan ketika melihat sampah berserakan dan menjadi permasalahan pencemaran lingkungan, beliau menambahkan, sampah sebenarnya bisa menjadi bernilai ekonomis dan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia kalau kita bisa mengolah sampah tersebut. salah satunya penemuan kami membuat sampah menjadi kompos dengan media keranjang baju.
 
“Salah satu cara yang kami temukan dengan cara takamura yaitu kami mencoba memanfaatkan media keranjang pakaian menjadi media pengolah sampah menjadi kompos. Kompos tersebut nantinya dimanfaatkan oleh warga untuk pemupukan tanaman- tanaman dan juga bisa bernilai ekonomis. Kami memilih keranjang pakaian dikarenakan media tersebut tidak sulit kita cari, selanjutnya keranjang tersebut kita modifikasi agar pembuatan kompos menjadi maksimal, pengolahan sampah memang terlihat begitu rumit tetapi sebenarnya pengelolaan sampah menjadi bermanfaat itu sangat mudah,ujar ibu Djamalludin. 

Ditulis Oleh : Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum

0 komentar:

Posting Komentar