Sabtu, 29 Maret 2014

BPLH Kecolongan, Sungai Citarum Memerah


Puluhan warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum dikejutkan dengan perubahan warna sungai menjadi merah, Jumat (28/3)


Puluhan warga yang tinggal di bantaran Sungai Citarum dikejutkan dengan perubahan warna sungai menjadi merah, Jumat (28/3). Diduga, warna merah tersebut merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) berupa limbah cair dari salah satu perusahaan yang berlokasi sekitar bantaran sungai.
Kepala Bidang Pengawasan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Karawang Neneng mengungkapkan, pihaknya sudah mengetahui adanya perubahan warna sungai Citarum menjadi merah. Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan survei. Namun demikian, dia mengaku belum bisa memastikan penyebab perubahan warna tersebut.
“Dugaan sementara, perubahan warna terjadi akibat sungai tercemari limbah yang dibuang perusahaan yang berada di sekitar Kecamatan Klari,” ungkapnya.
Hal tersebut didasari atas adanya laporan petugas  yang melihat langsung di lokasi. Mereka segera melakukan observasi dan meminta keterangan dari warga. Ditambahkannya, pengambilan sampel air sudah dilakukan dan pihaknya akan melakukan cek laboratorium, serta  akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan yang dicurigai membuang limbah.
Sementara itu, Sekretaris Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum, Aep Saepudin mengungkapkan, pencemaran seperti ini sudah sering terjadi di Sungai Citarum. Pihaknya juga sudah beberapa kali menghimpun data dengan mengambil sampel air, dan melaporkannya ke BPLH. “Namun BPLH terkesan lamban dalam mengambil tindakan,” ujar Sep Saepudin.
Dia menilai BPLH tidak memiliki ketegasan dalam bertindak. Instansi itu, kata Aep, hanya memberi teguran kepada pihak perusahaan, bukan tindakan yang membuat perusahaan jera.
“BPLH seharusnya memaksimalkan kinerjanya. Mereka bisa memanfaatkan fasilitas perahu untuk meninjau lapangan. Karena tanpa turun dan menyisir Citarum, kita sulit untuk mengetahui di mana lokasi pembuangan dengan cepat dan tepat. Buat apa punya perahu kalau hanya disimpan saja,” pungkasnya.(yfs)

Dikutip dari : Koran Kabar Gapura Karawang

0 komentar:

Posting Komentar