Eksploitasi batu kapur di desa tamansari begitu mengkhawatirkan. |
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Karawang, wilayah Karawang selatan memiliki potensi pertambangan dan
kawasan karst.
Potensi
tersebut bisa diperuntukan untuk ekspolitasi dan eksplorasi. Namun demikian,
dalam penelitian salah satu lembaga penggiat lingkungan di Karawang yakni Forum
Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (ForkadasC+) wilayah Karawang Selatan
berpotensi besar akan mengalami kebencanaan geologi.
Ketua Harian ForkadasC+, Hendro Wibowo
pada saat audiensi bersama OPD, Rabu
(19/03) di kantor Sekda
Karawang.
Sejatinya, Kata Hendro, Kabupaten
Karawang tidak memiliki potensi
nyata dari bencana geologi, namun dampak kebencanaan geologi dari daerah lain
akan cepat terasa oleh kabupaten karawang dan juga eksplorasi karst di Karawang
Selatan tanpa ada pengawasan akan memperbesar dampak kebencanaan tersebut.
Dijelaskannya, Karawang memiliki
dua zona patahan dan tiga macam patahan
yang masuk kedalam zona antiklinorium Bogor. Dua zona patahan Karawang
dengan tiga macam patahan tersebut dapat dengan mudah terpengaruh oleh dua
patahan Jawa Barat, yaitu sesar cimandiri dan sesar lembang. Bahkan, zona
patahan Karawang
akan berdampak besar jika lempeng Hindia-Australia mengalami konduksi dengan lempeng
eurasia.
Lanjutnya, menurut data neic-usgc dari tahun 1973 hingga
2006 telah terjadi tiga kali kegempaan di sekitar Karawang
dengan magnitudo 4.2 hingga 4.4 skala richter dan kedalaman gempa 0 hingga 30
km. dan bahkan pada tahun 1852 zona patahan Karawang
mengalami gempa cukup besar, di sebabkan terjadi gempa besar di selat sunda.
Hal ini dikarenakan zona patahan
kabupaten Karawang
terletak di daerah terjadinya intrusi vulkanik, yang menjadi batas antara zona
alluvial utara Jawa Barat dan zona antiklinorium Bogor.
Zona
antiklinorium bogor memiliki patahan,lempengan dan lipatan yang membentuk
daerahnya memiliki banyak gerakan tektonik dan vulkanik. Gunung Sanggabuana
merupakan salah satu maha karya atas proses intrusi, yaitu pembentukan batuan
vulkanik neck.
“Melihat perkembangan kebencanaan
di Karawang, yang menjadi bahan penelitian dalam pengurangan risiko bencana
banjir, kawasan karst Karawang selatan menjadi hal yang perlu diperhatikan,”
ujarnya.
Ditambahkannya, kebencanaan banjir
termasuk didalamnya banjir rob, banjir bandang, banjir luapan, banjir genangan
dan banjir lahar dingin. semua potensi banjir tersebut akan di rasakan dan ditemukan
di Karawang. Topografi
Kabupaten Karawang
dengan tinggi 1 hingga 1.279 mdpl dan kemiringan 0 hingga +50 derajat.
“Hydrologi
Karawang berada di cat (cekungan air
tanah) Bekasi dan Karawang dengan curah hujan +1.200 mm/tahun dan
dua das citarum serta 4 kanal. dan fisiografi Karawang
yang di utaranya berada di zona alluvial utara Jawa
Barat dan selatannya berada di zona
antiklinorium Bogor serta
berada ditinggian Rengasdengklok yang termasuk sub-basin Ciputat merupakan potensi segala kebencanaan
yang mengatanamakan banjir,” ungkapnya. (yfs)
Dikutip dari: Koran Kabar Gapura
0 komentar:
Posting Komentar