Memanfaatkan kejadian maboknya ikan, warga berbondong- bondong menjalanya |
Berdasarkan
pantauan Kabar Gapura, ribuan ikan mati di Sungai Citarum pada Jumat pagi pukul 06.00 WIB. Puluhan warga yang bertempat tinggal di bantaran Sungai
Citarum berbondong-bondong mengambil ikan-ikan tersebut.
Ketua
Harian Lembaga Swadaya Masyarat ForkadasC+ (Forum Komunikasi Daerah
Aliran Sungai Citarum), Hendro Wibowo mengatakan, melihat air Sungai Citarum berwarna
coklat pekat, sehingga memunculkan dugaan air
sungai citarum tercemar limbah industri.
Tak
tinggal diam, kejadian tersebut dilaporkan ke
BPLHD Kabupaten Karawang agar selanjutnya ditindak lanjuti. Selain itu, ungkap Hendro, tim relawan ForkadasC+
disebar di beberapa titik di Sungai Citarum untuk memantau perkembangan kejadian tersebut.
“Dari hasil pantauan, diduga air tecemar limbah melihat dari indikasi warna
air dan bau. Kami mengambil sampel air
dan dokumentasi. Kepala Bidang Pengawas Dampak Lingkungan
BPLH Karawang, Neneng sudah turun ke lokasi dan mengambil sampel air. Kemudian sampel tersebut
diuji untuk mengetahui kandungan baku mutu
airnya. Kalau memang benar-benar tercemar karena limbah, perusahaan tersebut
harus ditindak,” ujar Hendro.
Ditemui secara terpisah, Ketua RT 01/ 05, Desa Sukaharja, Kecamatan
Telukjambe Timur, Arta menuturkan, kejadian
ikan mati di sungai Citarum sering
terjadi tetapi. Peristiwa paling parah terjadi bulan Nopember silam, yang
bertepatan dengan peresmian jembatan Galuh Mas. “Kejadian seperti ini sering terjadi, ini diduga kuat gara-gara limbah
industri, kami meminta pemerintah mengusut dan menindak tegas pelaku pencemaran
sungai Citarum,” pinta Arta. (yfs)
Dikutip dari: Koran Kabar Gapura Karawang
0 komentar:
Posting Komentar